Rabu, 13 November 2013

Tiga Tanda Tanda Kiamat yang Harus Diantisipasi Saat Ini

Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:
  • Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق
  • Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
  • Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
  • Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
  • Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
  • Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
  • Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
  • Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
  • Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن
  • Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
  • Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
  • Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
  • Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
  • Makan riba أكل الربا
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa laa quwwata illa billah….
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)
Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullahdari ujung paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)
Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum di belakangnya. Subhanallah.
” ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،
فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة ” .
“Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: “Mari pimpin sholat kami.” Berkata Isa ’alihis-salaam: “Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini.” (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb. 
(eramuslim)

‘Misteri’ Rasa Sakit

Allah Yang Mahakuasa berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS An-Nisa’ [4]: 56)
Mengenai penghuni neraka, Allah Yang Mahakuasa juga berfirman, “Dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (Muhammad [47]: 15)
Sebelum era penemuan ilmiah, semua orang percaya bahwa seluruh tubuh manusia bisa merasakan sakit. Sebelum peran ujung saraf di kulit itu ditemukan, manusia sudah belajar tentang keberadaan ujung saraf tertentu yang mengirimkan rasa sakit ke otak. Kulit berhubungan dengan sensitivitas karena mengandung mayoritas saraf.
Menurut klasifikasi sensitivitas kulit Dr Head, ada dua kelompok rasa:
  1. Epictritic yang merasakan sesuatu yang sangat lembut, seperti sentuhan ringan atau sedikit perubahan suhu; dan,
  2. Protopathic yang merasakan sakit dan perubahan besar suhu. Masing-masing kategori ini menggunakan sel-sel saraf tertentu selain reseptor lain untuk mensensor setiap perubahan lingkungan.
Reseptor ini dapat dikategorikan ke dalam empat macam:
  1. Exteroceptors yang berkaitan dengan fakultas akal dan sentuhan dan yang mengandung sel-sel meissners dan merkels,
  2. Krause End Bulbes yang terkait dengan dingin,
  3. Ruffini Cylinders yang terkait dengan panas dan,
  4. Nerve Endings yang dapat mengirimkan semua perasaan sakit fisik. Kulit dianggap sebagai bagian tubuh yang kaya dengan ujung saraf yang mengirim panas dan sakit.
Anatomi telah membuktikan bahwa orang-orang yang kulitnya telah terbakar tidak bisa merasakan sakit karena ujung saraf rusak. Hal ini berbeda dari orang yang memiliki luka bakar tingkat kedua, karena ia akan mengalami sakit parah karena ujung saraf tidak rusak, tetapi agak, terbuka.
Anatomi juga telah membuktikan bahwa usus kecil tidak punya reseptor. Namun, reseptor dapat ditemukan antara peritoneum dan lapisan luar usus. Area ini mengandung banyak organ kecil dikenal dengan nama pacini. Ukuran peritoneum adalah 20.400 kubik sentimeter, yang menjadikannya setara dengan ukuran lapisan luar kulit. Selain itu, reseptor pada usus serupa dengan yang ada di kulit.
Allah SWT menjelaskan kepada kita dalam ayat pertama bahwa kulit adalah bagian tubuh yang akan menerima hukuman, karena ada hubungan antara kulit dan sensasi rasa sakit. Ayat juga mengatakan kepada kita bahwa ketika kulit terbakar (yakni di neraka), manusia tidak dapat lagi merasakan sakitnya hukuman. Karen aitu kulit yang terbakar diganti dengan kulit segar baru di mana saraf yang berfungsi dengan baik dan dapat menularkan rasa sakit.
Dengan cara ini, seorang kafir akan menderita karena penyangkalannya terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar saraf ditemukan di kulit. Sebelum penemuan mikroskop dan kemajuan yang dicapai dalam bidang anatomi, tidak ada manusia bisa memiliki pengetahuan tentang fakta ilmiah yang telah dijelaskan Alquran empat belas abad yang lalu ini. Ini merupakan sebuah keajaiban dan tanda kekuasaan Allah.
Al-Qur’an dalam ayat yang kedua mengancam orang-orang kafir bahwa usus mereka akan dipotong-potong. Rahasia di balik ancaman ini baru saja terungkap ketika para ilmuwan menemukan bahwa usus tidak terpengaruh oleh panas. Namun, jika mereka diputus, air mendidih akan mengalir keluar ke tempat antara peritoneum dan lapisan luar usus. Tempat ini berisi banyak ujung saraf yang mengirim rasa sakit ke otak dan dengan demikian manusia akan mengalami sakit parah.

Kesedihan Menghancurkan Badan


“ Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” 
( Qs Fathir : 8 )

Pada ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala melarang nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan orang-orang kafir dan bersedih hati karena mereka tidak beriman. Karena sedih itu membahayakan kesehatan dan menyebabkan lemahnya badan, serta menghancurkan diri sendiri.  Pada saat yang sama, Allah juga menjelaskan kepada nabi-Nya bahwa kewajibannya hanyalah menyampaikan kebenaran, adapun hidayah taufiq itu hanya di tangan Allah. Allah-lah yang menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya dan memberikan hidayah kepada yang dikehendaki-Nya. Kalau begitu, kenapa harus bersedih hati dengan sikap mereka ?
            Imam Qurthubi di dalam tafsirnya al-Jami li Ahkam al-Qur’an ( 14/ 208 ) menerangkan bahwa Allah melarang nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan mereka dan merasa sedih dengan mereka, sebagaimana firman Allah  :   
 “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur’an)” (Qs. al-Kahfi : 6)

Selanjutnya beliau mengatakan : “Ini jelas, yaitu bahwa kesedihanmu terhadap mereka tidaklah bermanfaat selama mereka masih tetap dalam kekafiran, karena Allah telah menyesatkan mereka “.
Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Syekh Abdurrahman as-Sa’di di dalam tafsirnya :
            “Pada ayat ini dan sejenisnya terdapat pelajaran bahwa sesungguhnya yang diperintahkan Allah adalah mengajak manusia agar mengikuti jalan Allah, hendaknya dia menyampaikan dan berusaha untuk mencari cara agar mereka dapat hidayah, dan menutup segala jalan yang menuju kesesatan, itu semua dilakukan dengan rasa tawakkal kepada Allah, jika mereka mendapat petunjuk maka itulah yang diharapkan, jika tidak maka hendaknya jangan bersedih hati dan kecewa karena hal itu akan melemahkan jiwa dan menghancurkan kekuatan, serta tidak membawa manfaat. Tetapi hendaknya terus melakukan apa yang dibebankan dan diperintahkan kepadanya, selain itu, maka bukanlah di atas kemampuannya “
Kalau kita perhatikan dari pernyataan tersebut bahwa kedua ulama tafsir di atas sama-sama menyampaikan bahwa kesedihan itu bukan saja akan melemahkan tubuh dan mengganggu kesehatan, tetapi juga tidak membawa manfaat.
Kesedihan Menurut Kedokteran Barat
Dalam sebuah penelitian sebagaimana dinukil dalam  myhealthnewsdaily.com, bahwa seseorang yang sedih karena ditinggal mati orang yang dicintai, pada 24 jam pertama dia akan mengalami peningkatan risiko serangan jantung sampai 21 kali. Dan selama minggu pertama resiko ini masih dalam level 8 kali di atas normal.  Dan meskipun resiko serangan jantung nantinya secara perlahan-lahan menurun dari waktu ke waktu, tetapi tetap saja tinggi paling tidak dalam satu bulan.
Hal ini dikuatkan oleh Elizabeth Mostofsky, seorang ahli epidemiologi yang menyatakan  bahwa dukacita, kesedihan, kecemasan dan kemarahan terbukti dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan perubahan dalam darah yang membuatnya lebih mungkin untuk membeku, yang semuanya dapat menyebabkan serangan jantung.
Di sisi lain kesedihan yang diiringi tangisan dapat menciptakan ketidak harmonisan di paru-paru dan dapat menghambat energi beredar di seluruh tubuh, oleh karena itu kesedihan dapat mengganggu paru-paru dan menyebabkan gangguan pernafasan.
Stres jangka panjang dan bisa memicu paparan kortisol (hormon stres) yang dapat menyebabkan jantungan, gugup, masalah metabolisme, masalah kekebalan tubuh dan lain-lainnya.

Kesedihan Dapat Memicu Munculnya Kanker.
Berkata dokter Dewi Yogo Pratomo, koordinator Club Hypnosis Sehati (CHS) sebagaimana yang dilansir Liputan6.com :  ”Kanker mayoritas berkaitan dengan psikosomatis atau masalah-masalah mental. Jadi psikosomatis tersebut muncul karena kita sering sedih. Saat sedih itu hormon-hormon kita akan terhambat.”
“Jadi penderita kanker itu 67 persen didasari karena memiliki masalah-masalah psikosomatis, bisa dengan pertengkaran keluarga dan lain-lain. Jadi begitu drop dan sedih maka tidur kita menjadi terganggu, maka antibodi kita menjadi terganggu dan drop”
Saya sendiri memang sering mendapatkan beberapa perempuan yang jika ditimpa kesedihan dan kekecewaan, tiba-tiba dia langsung menangis dan mengalami kesulitan dalam bernafas. 
Kesedihan Menurut Kedokteran Tiongkok
Menghindari rasa sedih dan mempertahankan suasana hati dan jiwa  ternyata juga adalah rahasia kesehatan dan kecantikan wanita tradisional Tiongkok. Dan ini juga berlaku bagi laki-laki juga. Menurut mereka bahwa  perubahan suasana hati yang mendadak atau kelabu, atau sedih dapat menganggu aliran energi internal dan merusak organ-organ.
Ilmu kedokteran Tiongkok percaya bahwa psikologis seseorang erat kaitannya dengan organ-organ tertentu dan aliran energi.
Menurut buku Huang Di Nei Jing  yang merupakan dasar klasik dari ilmu kedokteran tiongkok, sebagaimana disebutkan di dalam erabaru.net bahwa energi di jantung mendukung kebahagiaan, rinciannya sebagai berikut : energi hati terpakai untuk marah; energi limpa terpakai untuk khawatir dan berpikir; energi paru-paru untuk kesedihan; energi ginjal untuk takut dan kaget.
Oleh karena itu, terjebak dalam suasana hati tertentu terlalu lama akan mengkonsumsi banyak energi di organ terkait dan dapat menimbulkan kerusakan. Organ-organ tersebut tidak terisolasi tetapi saling terkait, oleh karenanya, kerusakan di satu organ dapat menyebabkan gangguan di organ yang lain. Sebagai contoh, bila hati terluka karena terlalu banyak marah, maka lambung dan limpa akan terkena juga.
Masih menurut Kedokteran Tiongkok Kuno bahwa kebahagiaan dan pandangan-pandangan positif pada diri seseorang dapat menguntungkan kesehatannya, karena dapat melepaskan kegugupan dengan cara memperlambat aliran energi.
Duka yang berkepanjangan, terlalu banyak kesedihan yang terlalu lama, mengkonsumsi energi di paru-paru dan dapat menyebabkan sesak napas.
Terlalu banyak memikirkan masalah dan kesedihan akan menyebabkan energi di limpa mengalami kemandekan. Hal ini dapat berakibat buruk pada nafsu makan dan tidur. Seiring waktu hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Buku “Huang Di Nei Jing” juga menyarankan: Jika anda tertekan atau sedih,  pikirkanlah hal-hal menyenangkan dan ambil bagian dalam kegiatan atau aktivitas/hobi yang menyenangkan dapat membantu melipur lara. Teman-teman juga dapat membantu.
           
Kesedihan Membuat Ibu melahirkan Bayi Kecil
Sebagaimana yang disebut Detik Health, ibu hamil yang selalu merasa sedih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang rentan mengalami kematian.
Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya bahkan bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status sosial-ekonomi yang rendah.
Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010), peneliti dari Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh. Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara tersebut.
Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes untuk mengukur tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap 18 persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami kegelisahan.
Peneliti lalu mengamati berat badan bayi, 48 jam setelah dilahirkan. Ternyata, para partisipan yang mengalami depresi dan kegelisahan dalam masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan rendah.

Kesedihan Dapat Mengakibatkan Kebutaan.
            Allah subhanhu wa ta’ala menceritakan kesedihan nabi Ya’kub, karena memikirkan nasib anaknya Yusuf:

 “ Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Mereka berkata: “Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa. Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” ( Qs Yusuf : 84- 86 )

            Oleh karena itu, agar badan dan kesehatan kita tetap terjaga, hendaknya melakukan hal-hal di bawah ini :
1.       Jika tertimpa musibah, janganlah terlalu sedih yang berlebihan. Tetaplah sabar dan yakinlah bahwa dibalik musibah tersebut pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.
2.       Kalau ada masalah dalam diri kita, hendaknya jangan dipendam dalam hati, sebaiknya dibicarakan dengan orang-orang yang dekat dan dapat dipercaya bisa membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3.       Carilah kegiatan yang bermanfaat bersama teman-teman atau orang lain, mudah-mudahan bisa melupakan hal-hal yang membuat anda sedih.

Dr. Ahmad Zain An Najah, MA

Rabu, 10 April 2013

Mengingat Kematian


Sesungguhnya di antara hal yang membuat jiwa melantur dan mendorongnya kepada berbagai pertarungan yang merugikan dan syahwat yang tercela adalah panjang angan-angan dan lupa akan kematian. Oleh karena itu di antara hal yang dapat mengobati jiwa adalah mengingat kematian yang notabene merupakan konsekuensi dari kesadaran akan keniscayaan keputusan Ilahi, dan pendek angan-angan yang merupakan dampak dari mengingat kematian. Janganlah ada yang menyangka bahwa pendek angan-angan akan menghambat pemakmuran dunia. Persoalannya tidak demikian, bahkan memakmurkan dunia disertai pendek angan-angan justeru akan lebih dekat kepada ibadah, jika bukan ibadah yang murni.
Rasulullah saw bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
“Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian.” (HR Tirmidzi)
Persiapan untuk menghadapi sesuatu tidak akan terwujud kecuali dengan selalu mengingatnya di dalam hati, sedangkan untuk selalu mengingat di dalam hati tidak akan terwujud kecuali dengan selalu mendangarkan hal-hal yang mengingatkannya dan memperhatikan peringatan-peringatannya sehingga hal itu menjadi dorongan untuk mempersiapkan diri. Kepergian untuk menyambut kehidupan setelah kematian telah dekat masanya sementara umur yang tersisa sangat sedikit dan manusiapun melalaikannya.
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS Al-Anbiya 1)
Orang yang tenggelam dengan dunia, gandrung kepada tipu-dayanya dan mencintai syahwatnya tak ayal lagi adalah orang yang hatinya lalai dari mengingat kematian; ia tidak mengingatnya bahkan apabila diingatkan ia tak suka dan menghindarinya. Mereka itulah yang disebutkan Allah di dalam firman-Nya:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Al-Jumu’ah 8)
Kemudian manusia ada yang tenggelam ke dalam dunia, ada pula yang bertaubat dan ada pula yang arif.
Pertama: adapun orang yang tenggelam ke dalam dunia, ia tidak mengingat kematian sama sekali. Jika diingatkan ia mengingat semata-mata untuk menyesali dunianya dan sibuk mencelanya. Baginya, mengingat kematian hanya membuat dirinya semakin jauh dari Allah.
Kedua: Adapun orang yang bertaubat, ia banyak mengingat kematian untuk membangkitkan rasa takut dan khawatir pada hatinya lalu ia menyempurnakan taubat dan kadang-kadang tidak menyukai kematian karena takut disergap sebelum terwujud kesempurnaan taubat dan memperbaiki bekal. Dalam hal ini ia dimaafkan dan tidak tergolong ke dalam sabda Nabi saw:
مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
“Barangsiapa membenci pertemuan dengan Allah, maka Allah membenci pertemuan dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Karena sesungguhnya ia tidak membenci kematian dan perjumpaan dengan Allah, tetapi hanya takut tidak dapat berjumpa dengan Allah karena berbagai kekurangan dan keteledorannya. Ia seperti orang yang memperlambat pertemuan dengan kekasihnya karena sibuk mempersiapkan diri untuk menemuinya dalam keadaan yang diridhainya sehingga tidak dianggap membenci pertemuan. Sebagai buktinya ia selalu siap untuk menemuinya dan tidak ada kesibukan selainnya. Jika tidak demikian maka ia termasuk orang yang tenggelam ke dalam dunia.
Ketiga: Sedangkan orang yang ‘arif, ia selalu ingat kematian karena kematian adalah janji pertemuannya dengan kekasihnya. Pecinta tidak akan pernah lupa sama sekali akan janji pertemuan dengan kekasihnya. Pada ghalibnya orang ini menganggap lambat datangnya kematian dan mencintai kedatangannya untuk membebaskan diri dari kampung orang-orang yang bermaksiat dan segera berpindah ke sisi Tuhan alam semesta. Sebagaimana diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ketika menghadapi kematian, ia berkata:
“Kekasih datang dalam kemiskinan, semoga tidak berbahagia orang yang menyesal. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa kemiskinan lebih aku cintai dari kekayaan, sakit lebih aku cintai dari kesehatan, dan kematian lebih aku cintai dari kehidupan, maka permudahlah kematian atas diriku agar segera dapat berjumpa dengan-Mu”
Jadi, orang yang bertaubat dimaafkan dari sikap tidak menyukai kematian sedangkan orang yang ‘arif dimaafkan dari tindakan mencintai dan mengharapkan kematian. Tingkatan yang lebih tinggi dari keduanya ialah orang yang menyerahkan urusannya kepada Allah sehingga ia tidak memilih kematian atau kehidupan untuk dirinya. Apa yang paling dicintai adalah apa yang paling dicintai kekasihnya. Orang ini melalui cinta dan wala’ yang mendalam berhasil mencapai maqam taslim dan ridha, yang merupakan puncak tujuan. Tetapi bagaimanapun, mengingat kematian tetap memberikan pahala dan keutamaan. Karena orang yang tenggelam ke dalam dunia juga bisa memanfaatkan dzikrul maut untuk mengambil jarak dari dunia sebab dzikrul maut itu membuat dirinya kurang berselera kepada kehidupan dunia dan mengeruhkan kemurnian kelezatannya. Setiap hal yang dapat mengeruhkan kelezatan dan syahwat manusia adalah termasuk sebab keselamatan. Rasulullah saw bersabda:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat penghancur berbagai kelezatan, yaitu kematian.”
(HR Tirmidzi, Nasaa’I dan Ibnu Majah)
Artinya, kurangilah berbagai kelezatan dengan mengingat kematian sehingga kegandrungan kamu kepada berbagai kelezatanterputus lalu kamu berkonsentrasi kepada Allah, karena mengingat kematian dapat menghindarkan diri dari kampung tipudaya dan menggiatkan persiapan untuk kehidupan akhirat, sedangkan lalai akan kematian mangakibatkan tenggelam dalam syahwat dunia, sabda Nabi saw:
تحفة المؤمن الموت
“Hadiah orang mu’min adalah kematian.” (HR Thabrani dan al-Hakim)
Nabi saw menegaskan hal ini karena dunia adalah penjara orang mu’min, sebab ia senantiasa berada di dunia dalam keadaan susah mengendalikan dirinya, menempa syahwatnya dan melawan syetannya. Dengan demikian, kematian baginya adalah pembebasan dari siksa ini, dan pembebasan tersebut merupakan hadiah bagi dirinya. Nabi saw bersabda:
الموت كفارة لكل مسلم
“Kematian adalah kafarat bagi setiap muslim.” (HR al-Baihaqi)
Yang dimaksudnya adalah orang muslim sejati yang orang-orang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya, yang merealisasikan akhlaq orang-orang mu’min, tidak terkotori oleh berbagai kemaksiatan kecuali beberapa dosa kecil, sebab kematian akan membersihkannya dari dosa-dosa kecil tersebut setelah ia menjauhi dosa-dosa besar dan menunaikan berbagai kewajiban. Sebagian kaum bijak bestari menulis surat kepada salah seorang kawannya:
“Wahai saudaraku hati-hatilah terhadap kematian di kampung ini sebelum kamu berada di sebuah kampung di mana kamu berharap kematian tetapi tidak akan mendapatkannya.”

Meteor itu Panah Api Pelempar Syaitan yang Mencuri Berita Langit?


Ada beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang hujan meteor, berikut diantaranya,
1. Firman Allah,
وَلَقَدْ جَعَلْنَا فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَزَيَّنَّاهَا لِلنَّاظِرِينَ * وَحَفِظْنَاهَا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ * إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُبِينٌ
“Sesungguhnya Aku telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Aku telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya), ( ) Aku menjaganya dari setiap syaitan yang terkutuk, ( ) kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang.” (QS. Al-Hijr: 16 – 18).
2. Firman Allah,
إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ * وَحِفْظًا مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَارِدٍ * لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍ * دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ * إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ
“Sesungguhnya Aku telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka,syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang terang.” (QS. As-Shaffat: 6 – 10).
3. Firman Allah, yang menjelaskan kebiasaan jin mencuri berita dari langit
وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا * وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
“Sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al-Jin: 8 – 9)
4. Firman Allah menjelaskan fungsi bintang
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.(QS. Al-Mulk: 5)
Beberapa ayat di atas memberikan kesimpulan kepada kita bahwa hujan meteor atau bintang jatuh, yang kita saksikan sebagai fenomena langit itu, sejatinya adalah benda langit yang digunakan untuk melempar setan, yang mencoba mencuri berita dari langit. Keterangan yang singkat dari Al-Quran di atas, dijelaskan lebih detail dalam hadis.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Apabila Allah menetapkan suatu ketetapan di langit maka para malaikat mengepakkan sayap mereka karena tunduk terhadap firman-Nya, seperti layaknya suara rantai yang digesek di atas batu. Setelah rasa takut itu dicabut dari hati para malaikat, mereka bertanya-tanya: ‘Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?’ Malaikat yang mendengar menjawab, ‘Dia berfirman yang benar. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.’ Bisikan malaikat ini didengar oleh jin pencuri berita. Pencuri berita modusnya dengan ‘pundi-pundian’ (jin yang bawah menjadi penopang bagi jin yang di atasnya, bertingkat terus ke atas). Jin yang paling atas mendengar ucapan malaikat, kemudian disampaikan ke jin bawahnya, dan seterusnya, hingga jin yang paling bawah menyampaikannya kepada tukang sihir atau dukun. Terkadang mereka mendapat panah api sebelum dia sampaikan kepada dukun, dan terkadang berhasil disampaikan sebelum terkena panah api. Kemudian dicampur dengan 100 kedustaan. (sehingga ada 1 yang benar). Orang mengatakan, bukankah pak dukun telah mengatakan demikian dan dia benar? Akhirnya sang dukun dibenarkan dengan satu kalimat yang benar yang dicuri dari langit. (HR. Bukhari 4800).
Dalam riwayat Ibnu Hibban, terdapat keterangan,
 “..terkadang dia terkena panah api sebelum menyampaikan kepada jin yang berada di bawahnya, dan terkadang tidak terkena panah api, sehingga berhasil dia sampaikan kepada jin di bawahnya.” (Shahih Ibn Hibban, no. 36).
Selain itu, dalam riwayat Ahmad disebutkan Sababul Wurud, mengapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hadis di atas. Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan,
 “Beberapa orang anshar dari kalangan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita kepadaku, bahwa mereka pernah duduk-duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam. Tiba-tiba ada bintang yang dilemparkan.. kemudian Ibnu Abbas menyebutkan hadis selengkapnya.” (HR. Ahmad 1883 dan dinyatakan shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
Keterangan Ulama Tafsir terkait Hujan Meteor
Ketika menafsirkan surat Al-Mulk ayat 5, seorang ahli tafsir masa tabi’in, Qatadah
“Allah menciptakan bintang untuk 3 hal: Allah jadikan sebagai penghias langit, sebagai pelempar setan, dan sebagai tanda alam untuk petunjuk arah. Maka siapa yang menggali tentang bintang, selain 3 hal tersebut, dia keliru, menyia-nyiakan jatahnya, dan membebani diri dengan sesuatu yang sama sekali dia tidak memilikimodal ilmu tentangnya.” (HR. Bukhari dalam shahihnya secara muallaq, 4/107).
Yang beliau maksud dengan memahami selain 3 hal tersebut adalah menggunakan memahami bintang untuk astrologi (bukan astronomi), seperti zodiak atau ramalan bintang.
Sementara itu, As-Syaukani menafsirkan firman Allah (yang artinya), ‘Aku jadikan bintang itu sebagai pelempar setan’, beliau mengatakan,
 ‘Rajam (pelempar) secara bahasa artinya, melempar dengan batu.’ (Fathul Qadir, 3/179)

Bagaimana dengan Hujan Meteorit?

Ada beberapa catatan yang perlu kita perhatikan, sehingga bisa memahami lebih seksama.
Pertama, bahwa sesungguhnya Al-Quran bukanlah kitab astronomi, bukan pula kitab fisika. Karena itu, anda tidak akan menjumpai penjelasan tentang astronomi atau fisika secara panjang lebar dari Al-Quran. Sebaliknya, Al-Quran adalah firman Allah yang memberikan penjelasan dari sisi syariah, yang bisa jadi tidak dibahas dalam ruang lingkup fisika atau ilmu eksak lainnya. Yang dijelaskan oleh Al-Quran adalah masalah ghaib yang itu di luar jangkauan kajian manusia.
Sebagai orang yang beriman, ketika kita hendak memahami penjelasan syariat yang bisa jadi dianggap tidak masuk akal, sikap yang harus kita kedepankan adalah pasrah dan meyakininya. Bukan ‘ngeyel’ dengan mengingkari dan menolaknya. Karena sesuatu yang tidak masuk akal itu, di luar jangkauan kemampuan nalar manusia.
Ketika Allah memberitakan bahwa komet atau hujan meteor yang memancarkan cahaya itu adalah bintang yang Allah gunakan untuk melempar setan, maka sikap yang harus kita kedepankan adalah sami’na wa amannaa, kami dengar dan kami mengimaninya. Meskipun, dalam kajian astronomi atau ilmu falak, semacam ini tidak pernah dibahas.
Kedua, jika kita memahami keterangan ayat dan hadis, serta penjelasan ulama di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa sesungguhnya tidak ada pertentangan antara penjelasan syariah dengan kesimpulan ahli astronomi.
Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum IX tahun 1961 mendefinisikan hujan meteoroid sebagai berikut :
Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul.
Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya. Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai hujan meteor atau bintang jatuh. Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.
Tidak berbeda dengan keterangan di atas. Bintang yang Allah gunakan untuk melempar setan itu, bisa jadi kemudian masuk ke atmosfer bumi atau bahkan mendarat di bumi dan menjadi meteorit. Dalam fatwa islam dinyatakan.
Bintang jatuh / hujan meteor yang dilemparkan dari langit, tidak menutup kemungkinan masuk ke atmosfer bumi, setelah digunakan untuk melempar dan merajam setan. Dan terkadang sampai turun di bumi, hingga menimbulkan tumbukan keras. Dan kejadian ini secara umum, sesuai dengan penjelasan syariat. (Fatwa Islam, no. 180866)
Ketiga, beberapa ayat di atas menerangkan bahwa tujuan bintang yang dilemparkan ke arah setan itu, sebagai bentuk penjagaan terhadap berita langit. Ini menunjukkan bahwa fenomena bintang jatuh terjadi secara terus menerus. Karena penjagaan langit, terjadi secara terus menerus. Mengingat, setan selalu berusaha untuk mencuri dengar berita takdir dari langit.
Keterangan ini tidak berbeda dengan realita di lapangan sebagaimana ketarangan ahli astronomi, bahwa hujan meteoroid itu terjadi kapanpun, tanpa batasan waktu yang jelas.
Ini semua memberikan kesimpulan, tidak ada pertentangan, antara penjelasan ilmiah syariah dengan keterangan menurut ahli astronomi tentang hujan meteor yang sampai ke bumi.