“ Maka apakah orang yang dijadikan
(syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan
itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya
Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang
dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap
mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
( Qs Fathir : 8 )
Pada ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala melarang
nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan orang-orang kafir dan bersedih hati
karena mereka tidak beriman. Karena sedih itu membahayakan kesehatan dan
menyebabkan lemahnya badan, serta menghancurkan diri sendiri. Pada saat
yang sama, Allah juga menjelaskan kepada nabi-Nya bahwa kewajibannya hanyalah
menyampaikan kebenaran, adapun hidayah taufiq itu hanya di tangan Allah.
Allah-lah yang menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya dan memberikan
hidayah kepada yang dikehendaki-Nya. Kalau begitu, kenapa harus bersedih hati
dengan sikap mereka ?
Imam Qurthubi di dalam
tafsirnya al-Jami li
Ahkam al-Qur’an ( 14/ 208 ) menerangkan bahwa Allah melarang nabi-Nya untuk
terlalu banyak memikirkan mereka dan merasa sedih dengan mereka, sebagaimana
firman Allah :
“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena
bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman
kepada keterangan ini (Al Qur’an)” (Qs. al-Kahfi : 6)
Selanjutnya beliau mengatakan : “Ini
jelas, yaitu bahwa kesedihanmu terhadap mereka tidaklah bermanfaat selama mereka
masih tetap dalam kekafiran, karena Allah telah menyesatkan mereka “.
Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Syekh Abdurrahman
as-Sa’di di dalam tafsirnya :
“Pada ayat ini dan
sejenisnya terdapat pelajaran bahwa sesungguhnya yang diperintahkan Allah
adalah mengajak manusia agar mengikuti jalan Allah, hendaknya dia menyampaikan
dan berusaha untuk mencari cara agar mereka dapat hidayah, dan menutup segala
jalan yang menuju kesesatan, itu semua dilakukan dengan rasa tawakkal kepada
Allah, jika mereka mendapat petunjuk maka itulah yang diharapkan, jika tidak
maka hendaknya
jangan bersedih hati dan kecewa karena hal itu akan melemahkan jiwa dan
menghancurkan kekuatan, serta tidak membawa manfaat. Tetapi hendaknya terus
melakukan apa yang dibebankan dan diperintahkan kepadanya, selain itu, maka
bukanlah di atas kemampuannya “
Kalau kita perhatikan dari pernyataan tersebut bahwa
kedua ulama tafsir di atas sama-sama menyampaikan bahwa kesedihan itu bukan
saja akan melemahkan tubuh dan mengganggu kesehatan, tetapi juga tidak membawa
manfaat.
Kesedihan Menurut Kedokteran Barat
Dalam sebuah penelitian sebagaimana
dinukil dalam myhealthnewsdaily.com, bahwa seseorang yang
sedih karena ditinggal mati orang yang dicintai, pada 24 jam pertama dia akan
mengalami peningkatan risiko serangan jantung sampai 21 kali. Dan selama minggu
pertama resiko ini masih dalam level 8 kali di atas normal. Dan meskipun
resiko serangan jantung nantinya secara perlahan-lahan menurun dari waktu ke
waktu, tetapi tetap saja tinggi paling tidak dalam satu bulan.
Hal ini dikuatkan oleh Elizabeth Mostofsky, seorang
ahli epidemiologi yang menyatakan bahwa dukacita, kesedihan, kecemasan
dan kemarahan terbukti dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan
perubahan dalam darah yang membuatnya lebih mungkin untuk membeku, yang
semuanya dapat menyebabkan serangan jantung.
Di sisi lain kesedihan yang diiringi tangisan dapat
menciptakan ketidak harmonisan di paru-paru dan dapat menghambat energi beredar
di seluruh tubuh, oleh karena itu kesedihan dapat mengganggu paru-paru dan
menyebabkan gangguan pernafasan.
Stres jangka panjang dan bisa
memicu paparan
kortisol (hormon
stres) yang dapat menyebabkan jantungan, gugup, masalah metabolisme, masalah
kekebalan tubuh dan lain-lainnya.
Kesedihan
Dapat Memicu Munculnya Kanker.
Berkata dokter
Dewi Yogo Pratomo, koordinator Club Hypnosis Sehati (CHS) sebagaimana yang
dilansir Liputan6.com : ”Kanker mayoritas
berkaitan dengan psikosomatis atau masalah-masalah mental. Jadi psikosomatis
tersebut muncul karena kita sering sedih. Saat sedih itu hormon-hormon kita
akan terhambat.”
“Jadi penderita kanker itu 67 persen didasari karena
memiliki masalah-masalah psikosomatis, bisa dengan pertengkaran keluarga dan
lain-lain. Jadi begitu drop dan sedih maka tidur kita menjadi terganggu, maka
antibodi kita menjadi terganggu dan drop”
Saya sendiri memang sering mendapatkan beberapa
perempuan yang jika ditimpa kesedihan dan kekecewaan, tiba-tiba dia langsung
menangis dan mengalami kesulitan dalam bernafas.
Kesedihan Menurut Kedokteran Tiongkok
Menghindari rasa sedih dan
mempertahankan suasana hati dan jiwa ternyata juga adalah rahasia
kesehatan dan kecantikan wanita tradisional Tiongkok. Dan ini juga berlaku bagi
laki-laki juga. Menurut mereka bahwa perubahan suasana hati yang mendadak
atau kelabu, atau sedih dapat menganggu aliran energi internal dan merusak organ-organ.
Ilmu kedokteran Tiongkok percaya
bahwa psikologis
seseorang erat kaitannya dengan organ-organ tertentu dan aliran energi.
Menurut buku Huang Di Nei Jing yang
merupakan dasar klasik dari ilmu kedokteran tiongkok, sebagaimana disebutkan di
dalam erabaru.net, bahwa energi di
jantung mendukung kebahagiaan, rinciannya sebagai berikut : energi hati
terpakai untuk marah; energi limpa terpakai untuk khawatir dan berpikir; energi
paru-paru untuk kesedihan; energi ginjal untuk takut dan kaget.
Oleh karena itu, terjebak dalam suasana hati tertentu
terlalu lama akan mengkonsumsi banyak energi di organ terkait dan dapat
menimbulkan kerusakan. Organ-organ tersebut tidak terisolasi tetapi saling
terkait, oleh karenanya, kerusakan di satu organ dapat menyebabkan gangguan di
organ yang lain. Sebagai contoh, bila hati terluka karena terlalu banyak marah,
maka lambung dan limpa akan terkena juga.
Masih menurut Kedokteran Tiongkok Kuno bahwa
kebahagiaan dan pandangan-pandangan positif pada diri seseorang dapat
menguntungkan kesehatannya, karena dapat melepaskan kegugupan dengan cara
memperlambat aliran energi.
Duka yang berkepanjangan, terlalu banyak kesedihan
yang terlalu lama, mengkonsumsi energi di paru-paru dan dapat menyebabkan sesak
napas.
Terlalu banyak memikirkan masalah dan kesedihan akan
menyebabkan energi di limpa mengalami kemandekan. Hal ini dapat
berakibat buruk pada nafsu makan dan tidur. Seiring waktu hal ini dapat
menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Buku “Huang Di Nei Jing” juga
menyarankan: Jika anda tertekan atau sedih, pikirkanlah hal-hal menyenangkan dan
ambil bagian dalam kegiatan atau aktivitas/hobi yang menyenangkan dapat
membantu melipur lara. Teman-teman juga dapat membantu.
Kesedihan Membuat Ibu melahirkan Bayi Kecil
Sebagaimana yang disebut Detik Health,
ibu hamil yang selalu merasa
sedih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang rentan
mengalami kematian.
Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat
mempengaruhi kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya
bahkan bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status
sosial-ekonomi yang rendah.
Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010),
peneliti dari Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee
(BRAC) menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh.
Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara tersebut.
Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes
untuk mengukur tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap
18 persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami kegelisahan.
Peneliti lalu mengamati berat badan
bayi, 48 jam setelah dilahirkan. Ternyata, para partisipan yang mengalami
depresi dan kegelisahan dalam masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi
dengan berat badan rendah.
Kesedihan Dapat Mengakibatkan Kebutaan.
Allah subhanhu wa
ta’ala menceritakan kesedihan nabi Ya’kub, karena memikirkan nasib anaknya
Yusuf:
“ Dan Yakub berpaling dari mereka
(anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua
matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang
yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Mereka
berkata: “Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf, sehingga kamu
mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa. Yakub
menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”
( Qs Yusuf : 84- 86 )
Oleh karena itu, agar
badan dan kesehatan kita tetap terjaga, hendaknya melakukan hal-hal di bawah
ini :
1. Jika tertimpa musibah, janganlah terlalu
sedih yang berlebihan. Tetaplah sabar dan yakinlah bahwa dibalik musibah
tersebut pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.
2. Kalau ada masalah dalam diri kita,
hendaknya jangan dipendam dalam hati, sebaiknya dibicarakan dengan orang-orang
yang dekat dan dapat dipercaya bisa membantu untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
3. Carilah kegiatan yang bermanfaat bersama
teman-teman atau orang lain, mudah-mudahan bisa melupakan hal-hal yang membuat
anda sedih.
Dr. Ahmad Zain An Najah, MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar