Rabu, 13 November 2013

Kesedihan Menghancurkan Badan


“ Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” 
( Qs Fathir : 8 )

Pada ayat di atas Allah subhanahu wa ta’ala melarang nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan orang-orang kafir dan bersedih hati karena mereka tidak beriman. Karena sedih itu membahayakan kesehatan dan menyebabkan lemahnya badan, serta menghancurkan diri sendiri.  Pada saat yang sama, Allah juga menjelaskan kepada nabi-Nya bahwa kewajibannya hanyalah menyampaikan kebenaran, adapun hidayah taufiq itu hanya di tangan Allah. Allah-lah yang menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya dan memberikan hidayah kepada yang dikehendaki-Nya. Kalau begitu, kenapa harus bersedih hati dengan sikap mereka ?
            Imam Qurthubi di dalam tafsirnya al-Jami li Ahkam al-Qur’an ( 14/ 208 ) menerangkan bahwa Allah melarang nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan mereka dan merasa sedih dengan mereka, sebagaimana firman Allah  :   
 “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur’an)” (Qs. al-Kahfi : 6)

Selanjutnya beliau mengatakan : “Ini jelas, yaitu bahwa kesedihanmu terhadap mereka tidaklah bermanfaat selama mereka masih tetap dalam kekafiran, karena Allah telah menyesatkan mereka “.
Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Syekh Abdurrahman as-Sa’di di dalam tafsirnya :
            “Pada ayat ini dan sejenisnya terdapat pelajaran bahwa sesungguhnya yang diperintahkan Allah adalah mengajak manusia agar mengikuti jalan Allah, hendaknya dia menyampaikan dan berusaha untuk mencari cara agar mereka dapat hidayah, dan menutup segala jalan yang menuju kesesatan, itu semua dilakukan dengan rasa tawakkal kepada Allah, jika mereka mendapat petunjuk maka itulah yang diharapkan, jika tidak maka hendaknya jangan bersedih hati dan kecewa karena hal itu akan melemahkan jiwa dan menghancurkan kekuatan, serta tidak membawa manfaat. Tetapi hendaknya terus melakukan apa yang dibebankan dan diperintahkan kepadanya, selain itu, maka bukanlah di atas kemampuannya “
Kalau kita perhatikan dari pernyataan tersebut bahwa kedua ulama tafsir di atas sama-sama menyampaikan bahwa kesedihan itu bukan saja akan melemahkan tubuh dan mengganggu kesehatan, tetapi juga tidak membawa manfaat.
Kesedihan Menurut Kedokteran Barat
Dalam sebuah penelitian sebagaimana dinukil dalam  myhealthnewsdaily.com, bahwa seseorang yang sedih karena ditinggal mati orang yang dicintai, pada 24 jam pertama dia akan mengalami peningkatan risiko serangan jantung sampai 21 kali. Dan selama minggu pertama resiko ini masih dalam level 8 kali di atas normal.  Dan meskipun resiko serangan jantung nantinya secara perlahan-lahan menurun dari waktu ke waktu, tetapi tetap saja tinggi paling tidak dalam satu bulan.
Hal ini dikuatkan oleh Elizabeth Mostofsky, seorang ahli epidemiologi yang menyatakan  bahwa dukacita, kesedihan, kecemasan dan kemarahan terbukti dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan perubahan dalam darah yang membuatnya lebih mungkin untuk membeku, yang semuanya dapat menyebabkan serangan jantung.
Di sisi lain kesedihan yang diiringi tangisan dapat menciptakan ketidak harmonisan di paru-paru dan dapat menghambat energi beredar di seluruh tubuh, oleh karena itu kesedihan dapat mengganggu paru-paru dan menyebabkan gangguan pernafasan.
Stres jangka panjang dan bisa memicu paparan kortisol (hormon stres) yang dapat menyebabkan jantungan, gugup, masalah metabolisme, masalah kekebalan tubuh dan lain-lainnya.

Kesedihan Dapat Memicu Munculnya Kanker.
Berkata dokter Dewi Yogo Pratomo, koordinator Club Hypnosis Sehati (CHS) sebagaimana yang dilansir Liputan6.com :  ”Kanker mayoritas berkaitan dengan psikosomatis atau masalah-masalah mental. Jadi psikosomatis tersebut muncul karena kita sering sedih. Saat sedih itu hormon-hormon kita akan terhambat.”
“Jadi penderita kanker itu 67 persen didasari karena memiliki masalah-masalah psikosomatis, bisa dengan pertengkaran keluarga dan lain-lain. Jadi begitu drop dan sedih maka tidur kita menjadi terganggu, maka antibodi kita menjadi terganggu dan drop”
Saya sendiri memang sering mendapatkan beberapa perempuan yang jika ditimpa kesedihan dan kekecewaan, tiba-tiba dia langsung menangis dan mengalami kesulitan dalam bernafas. 
Kesedihan Menurut Kedokteran Tiongkok
Menghindari rasa sedih dan mempertahankan suasana hati dan jiwa  ternyata juga adalah rahasia kesehatan dan kecantikan wanita tradisional Tiongkok. Dan ini juga berlaku bagi laki-laki juga. Menurut mereka bahwa  perubahan suasana hati yang mendadak atau kelabu, atau sedih dapat menganggu aliran energi internal dan merusak organ-organ.
Ilmu kedokteran Tiongkok percaya bahwa psikologis seseorang erat kaitannya dengan organ-organ tertentu dan aliran energi.
Menurut buku Huang Di Nei Jing  yang merupakan dasar klasik dari ilmu kedokteran tiongkok, sebagaimana disebutkan di dalam erabaru.net bahwa energi di jantung mendukung kebahagiaan, rinciannya sebagai berikut : energi hati terpakai untuk marah; energi limpa terpakai untuk khawatir dan berpikir; energi paru-paru untuk kesedihan; energi ginjal untuk takut dan kaget.
Oleh karena itu, terjebak dalam suasana hati tertentu terlalu lama akan mengkonsumsi banyak energi di organ terkait dan dapat menimbulkan kerusakan. Organ-organ tersebut tidak terisolasi tetapi saling terkait, oleh karenanya, kerusakan di satu organ dapat menyebabkan gangguan di organ yang lain. Sebagai contoh, bila hati terluka karena terlalu banyak marah, maka lambung dan limpa akan terkena juga.
Masih menurut Kedokteran Tiongkok Kuno bahwa kebahagiaan dan pandangan-pandangan positif pada diri seseorang dapat menguntungkan kesehatannya, karena dapat melepaskan kegugupan dengan cara memperlambat aliran energi.
Duka yang berkepanjangan, terlalu banyak kesedihan yang terlalu lama, mengkonsumsi energi di paru-paru dan dapat menyebabkan sesak napas.
Terlalu banyak memikirkan masalah dan kesedihan akan menyebabkan energi di limpa mengalami kemandekan. Hal ini dapat berakibat buruk pada nafsu makan dan tidur. Seiring waktu hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Buku “Huang Di Nei Jing” juga menyarankan: Jika anda tertekan atau sedih,  pikirkanlah hal-hal menyenangkan dan ambil bagian dalam kegiatan atau aktivitas/hobi yang menyenangkan dapat membantu melipur lara. Teman-teman juga dapat membantu.
           
Kesedihan Membuat Ibu melahirkan Bayi Kecil
Sebagaimana yang disebut Detik Health, ibu hamil yang selalu merasa sedih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang rentan mengalami kematian.
Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya bahkan bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status sosial-ekonomi yang rendah.
Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010), peneliti dari Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh. Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara tersebut.
Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes untuk mengukur tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap 18 persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami kegelisahan.
Peneliti lalu mengamati berat badan bayi, 48 jam setelah dilahirkan. Ternyata, para partisipan yang mengalami depresi dan kegelisahan dalam masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan rendah.

Kesedihan Dapat Mengakibatkan Kebutaan.
            Allah subhanhu wa ta’ala menceritakan kesedihan nabi Ya’kub, karena memikirkan nasib anaknya Yusuf:

 “ Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Mereka berkata: “Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa. Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” ( Qs Yusuf : 84- 86 )

            Oleh karena itu, agar badan dan kesehatan kita tetap terjaga, hendaknya melakukan hal-hal di bawah ini :
1.       Jika tertimpa musibah, janganlah terlalu sedih yang berlebihan. Tetaplah sabar dan yakinlah bahwa dibalik musibah tersebut pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil.
2.       Kalau ada masalah dalam diri kita, hendaknya jangan dipendam dalam hati, sebaiknya dibicarakan dengan orang-orang yang dekat dan dapat dipercaya bisa membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3.       Carilah kegiatan yang bermanfaat bersama teman-teman atau orang lain, mudah-mudahan bisa melupakan hal-hal yang membuat anda sedih.

Dr. Ahmad Zain An Najah, MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar